Nama : Yunyun Sundawan
NPM : 1A111279
Kelas : 4KA20
- Jelaskan
peranan telematika dalam kehidupan sehari-hari khususnya bidang
pendidikan.
- Apa
manfaat dan dampak negatif dari telematika
- Media
komunikasi apa saja yang digunakan untuk telematika
- Jelaskan
perkembangan telematika sebelum dan sesudah internet muncul
Jawaban :
1. Penerapan Telematika
Beberapa Bentuk Penerapan
TELEMATIKA dalam sehari – hari diantaranya :
1)
E-government
E-goverment dihadirkan dengan
maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini,
sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi
Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan
dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan
pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan
memantau pelaksanaannya.
Tim tersebut memiliki
beberapa terget. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau
e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah
dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah
memberi pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan
dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.
E-goverment juga
dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan
masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional,
bahkan internasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota,
telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin
Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau
instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
2)
E-commerce
Prinsip e-commerce tetap pada
transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara
elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat
pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, sampai membuat claim.
Luasnya wilayah e-commerce
ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi,
pengiriman perangkat lunak (software), perbankan, perpajakan, dan banyak lagi.
E-commerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam kawasan
ini adalah toko online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank
(e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan
transaksi melalui mobile phone, ATM (Automatic Teller Machine – Anjungan Tunai
Mandiri) , bahkan membeli pulsa.
3)
E-learning
Globalisasi telah
menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dalri pendidikan tatap muka
yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah
berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance
lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs.
Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.
Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.
Peranan web kampus atau
sekolah termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web
bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam
group, juga sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning
dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia,
maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
Hampir seluruh kampus di
Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI
Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan penilaian sudah melalui sarana
internet yang dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan
ratusan web yang menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil
penelitian tersebar di dunia internet.
Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain ada e-medicine, e-laboratory, e-technology, e-research, dan ribuan situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web, telematika dapat berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global Position System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini 4G, kompas digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut dan udara, serta teleconference.
Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain ada e-medicine, e-laboratory, e-technology, e-research, dan ribuan situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web, telematika dapat berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global Position System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini 4G, kompas digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut dan udara, serta teleconference.
Pemanfaatan Telematika di
Bidang Pendidikan Menurut Miarso (2004) terdapat sejumlah pilihan alternatif
pemanfaatan di bidang pendidikan, yaitu :
(1)
Perpustakaan Elektronik
Perpustakaan yang biasanya
arsip-arsip buku dengan di Bantu dengan teknologi informasi dan internet dapat
dengan mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi agresif dalam
berinteraksi dengan penggunanya. Homepage dari The Library of Congress
merupakan salah satu perpustakaan yang terbesar di dunia. Saat ini sebagian
informasi yang ada di perpustakaan itu dapat di akses melalui internet.
(2) Surat
Elektronik (email)
Dengan aplikasi sederhana
seperti email maka seorang dosen, pengelola, orang tua dan mahasiswa dapat
dengan mudah berhubungan. Dalam kegiatan di luar kampus mahasiswa yang
menghadapi kesulitan dapat bertanya lewat email.
(3)
Ensiklopedia
Sebagian perusahan yang
menjajakan ensiklopedia saat ini telah mulai bereksperimen menggunakan CD ROM
untuk menampung ensiklopedia sehingga diharapkan ensiklopedia di masa mendatang
tidak hanya berisi tulisan dan gambar saja, tapi juga video, audio, tulisan dan
gambar, dan bahkan gerakan. Dan data informasi yang terkandung dalam
ensklopedia juga telah mulai tersedia di internet. Sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan maka data dan informasi yang terkandung dalam ensiklopedi
elektronik dapat diperbaharui.
(4)
Sistem Distribusi Bahan Secara Elektronis ( digital )
Dengan adanya sistem ini
maka keterlambatan serta kekurangan bahan belajar bagi warga belajar yang
tinggal di daerah terpencil dapat teratasi. Bagi para guru SD yang mengikuti
penyetaraan D2, sarana untuk mengakses program ini tdk menjadi masalah karena
mereka dapat menggunakan fasilitas yang dimiliki kantor pos yang menyediakan
jasa internet.
(5)
Tele-edukasi dan Latihan Jarak Jauh dalam Cyber System
Pendidikan dan pelatihan
jarak jauh diperlukan untuk memudahkan akses serta pertukaran data, pengalaman
dan sumber daya dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan professional
dari SDM di Indonesia. Pada gilirannya jaringan ini diharapkan dapat menjangkau
serta dapat memobilisasikan potensi masyarakat yang lain, termasuk dalam usaha,
dalam rangka pembangunan serta kelangsungan kehidupan ekonomi di Indonesia,
baik yang bersifat pendidikan formal maupun nonformal dalam suatu “cyber
system”.
(6)
Pengelolaan Sistem Informasi
Ilmu pengetahuan tersimpan
dalam berbagai bentuk dokumen yang sebagian besar tercetak dalam bentuk buku,
makalah atau laporan informasi semacam ini kecuali sukar untuk diakses, juga
memerlukan tempat penyimpanan yang luas. Beberapa informasi telah disimpan
dalam bentuk disket atau CD ROM, namun perlu dikembangkan lebih lanjut sistem
agar informasi itu mudah dikomunikasikan. Mirip halnya dengan perpustakaan
elektronik, informasi ini sifatnya lebih dinamik (karena memuat hal-hal yang
mutakhir) dapat dikelola dalam suatu sistem.
(7) Video
Teleconference
Keberadaan teknologi ini
memungkinkan siswa atau mahasiswa dari seluruh dunia untuk dapat berkenalan,
saling mengenal bangsa di dunia. Teknologi ini dapat digunakan sebagai sarana
diskusi, simulasi dan dapat digunakan untuk bermain peran pada kegiatan
pembelajaran yang berfungsi menumbuhkan kepercayaan diri dan kerjasama yang
bersifat sosial.
Banyak faktor yang mempengaruhi dilaksanakan atau tidaknya potensi teknologi telematika. Faktor utama, menurut Miarso (2004) adalah adanya komitmen politik dari para pengambil kebijakan dan ketersediaan para tenaga terampil.
Banyak faktor yang mempengaruhi dilaksanakan atau tidaknya potensi teknologi telematika. Faktor utama, menurut Miarso (2004) adalah adanya komitmen politik dari para pengambil kebijakan dan ketersediaan para tenaga terampil.
2. Manfaat
dan Dampak Negatif Telematika
Keuntungan telematika antara lain :
1. Memudahkan kita dalam
memperoleh data/informasi dimana saja, dan kapan saja sesuai kebutuhan;
2. Meningkatkan kinerja pelaku
usaha karena kemudahan pengaksesan informasi dan penyelenggaraan transaksi
sehingga dapat meningkatkan keuntungan secara ekonomi;
3. Mencerdaskan masyarakat
karena masyarakat dapat dengan mudah menambah pengetahuan/informasi yang
dimiliki;
4. Memotong alur proses yang
panjang dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah;
5. Mempererat hubungan antar
personal, antar wilayah dan antar Negara tanpa ada batasan ruang dan waktu;
6. Meningkatkan dan memacu
roda perekonomian nasional;
Kerugian
dari telematika:
1.
Meningkatnya tingkat kejahatan menggunakan media internet seperti
pencurian data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding
(carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi;
2.
Informasi dan data yang mudah diperoleh tidak hanya informasi yang
bersifat positif tapi juga negative. Kurangnya keamanan pengaksesan informasi
negative dapat meningkatkan kejahatan dalam masyarakat, seperti peredaran video
porno di internet meningkatkan pemerkosaan dan pelecehan seksual.
3.
Kurangnya privasi pengguna, karena kurangnya keamanan jaringan
sehingga dapat dengan mudah disusupi oleh hacker/cracker ataupun virus;
4.
Meningginya individualisme masyarakat, karena tidak ada batas
ruang dan waktu menyelusur dunia maya sehingga terkadang menjadi lupa diri, dan
tidak mengenal sekitar.
3. Media
komunikasi yang digunakan untuk telematika
Perangkat yang dibutuhkan
dalam telematika pada dasarnya sama yaitu :
1) Hardware yang berupa
perangkat pengirim/penerima data,
2) Jaringan sebagai transmitor data yang biasanya
menggunakan jaringan seluler (HP), jaringan Satelit, jaringan Siaran Radio/TV,
jaringan Titik Akses dan lainnya, dan
3) Software yang akan
mengkonfersi gelombang analog kedalam digital.
Dalam penerapannya
perangkat – perangkat tersebut bergantung dengan kebutuhan masing– masing
bidang penerapan. Seperti pada video conference yang merupakan layanan komunikasi
video dan audio secara real time yang membutuhkan LCD Proyektor 7 9, Printer
LazerJet/DeskJet/BubleJet 25 30, Ploter 1 1, Scanner 4 5, Digitizer sebagai
hardware.
Sedangkan pada aplikasi
Berbasis Web, diperlukan komputer sebagai hardware, dan jaringan client server
sebagai transmitor serta software (OS, aplikasi java) sebagai software.
4. Jelaskan
perkembangan telematika sebelum dan sesudah internet muncul
Perkembangan Telematika diIndonesia sebelum internet muncul
- Periode
Rintisan (berlangsung pada akhir tahun 1970an – akhir tahun 1980an). Pada periode rintisan ini
penggunaan telematika sangat terbatas. Pada periode ini, masa dimana
beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika atau minimal
mengetahuinya. Tahun 1980-an teleconference terjadwal hampir sebulan
sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog
interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar
jakarta, bahkan di luar pulau Jawa
- Periode
Pengenalan (berlangsung tahun 1980an). Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke
luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek
kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung
politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna.
Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus
berkembang.
Perkembangan Telematika diIndonesia setelah internet muncul
- Periode
Pengenalan Telematika.
Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu
bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan
akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service
Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama,
beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet. Dua tahun keterbukaan
informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan
usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta
nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra
Televisi) pada tahun 1995-1996. Teknologi telematika, seperti computer,
internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise
internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat
Indonesia.
- Periode
Aplikasi. Pada
periode ini, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan
hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi
yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat
berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference
melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera
(1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet
berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu,
internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar